Ini Cara Membedakan Daging Ayam Segar atau Tidak
Ketika membeli daging ayam, apakah Anda
bertanya-tanya,"Benarkah ayam ini masih segar?" Pertanyaan ini adalah
salah satu yang paling populer diterima Departemen Pertanian Amerika
Serikat (USDA) Meat & Poultry Hotline.
Menurut Tina Hanes, spesialis Pendidikan
Konsumen Divisi Keamanan Pangan dan Inspeksi USDA, perubahan bau,
tekstur atau warna tidak menjadi jaminan ayam masih segar atau
tidak. "Ada dua jenis bakteri bawaan makanan, pertama yang dapat merusak
makanan Anda dan dapat membuat Anda sakit," ungkap Hanes.
Ditambahkan Hanes bahwa perubahan warna,
bau, rasa atau tekstur hanya mencerminkan penurunan kualitas daging
dari waktu ke waktu. Sayangnya, kita tidak dapat melihat atau mencium
bau bakteri berbahaya yang benar-benar dapat membuat kita sakit.
"Jika Anda membuka kemasan ayam segar,
jika memiliki bau, itu berarti bahwa ada mikroorganisme pembusuk yang
telah tumbuh dan menciptakan beberapa gas di ayam tersebut. Bakteri
tersebut ialah Salmonella dan E. coli. Namun mereka tidak
dapat mengubah warna atau rasa ayam," ujar kata Ben Chapman, PhD,
seorang spesialis keamanan pangan dan profesor di North Carolina State
University.
Untuk menghindari penyakit dari ayam
yang sudah tidak lagi segar lakukan langkah berikut: Masak ayam dengan
suhu internal yang aman. Suhu minimum yang aman untuk semua unggas
--ayam, kalkun, bebek atau dimasak dalam potongan, adalah 73 derajat
Celcius.
Ayam juga harus dimasukan ke dalam freezer bersuhu 0 derajat atau kurang dari itu. "Bakteri tidak hancur di dalam freezer, bakteri pun tidak tumbuh di dalam freezer," ungkap Hanes. Setelah dicairkan dari freezer, daging ayam harus digunakan dalam waktu dua hari tetapi Anda dapat membekukannya lagi sesudah dimasak.
loading...